Wednesday, September 14, 2016

Pada tahun 3766, Penduduk jepang di perkirakan akan berjumlah 1 Orang saja

Pada tahun 3766, Penduduk jepang di perkirakan akan berjumlah 1 Orang saja

Sebuah penelitian di Tohoku University menyatakan, bahwasanya pada 16-05-3766, negara sakura ini akan beranggotakan 1 orang saja.

Selama 27 tahun belakangan ini, masyarakat matahari terbit dilaporkan telah mengalami penurunan angka kelahiran. Akan tetapi jumlah masyarakat dewasa semakin bertambah pertiap tahunnya.

Dikutip dari Herald.Ie, Senin(12/9/2016), Tren yang mengerikan ini yang enggan untuk mempunyai anak sudah memasuki tahap yang sangat menghawatirkan. Dikhawatirkan akan hal tersebut akan memicu aktif nya "bom waktu" demografis atau berkurang nya produkrifitas masyarakat akan beranak pinak.

Pada saat berlangsungnya gaya hidup yang padat dan tingkat kesuburan yang rendah, menyebabkan penuysutan akan generasi penerus.

japan

Penelirian yang dilakukan oleh Masahiro Ishigaki dan Hiroshi Yoshida, ahli ekonom dari Universitas Tohoku meneliti akan kependudukan negri matahari tersebut dari tahun 2013 sampai 2015.

Pada april tahun 2013 terdapat kurang lebih 16,33juta anak anak, akan tetapi angka ini merosot pada tahun 2015. Tercatat hanya berjumlah 16,18 juta anak saja, itu mencatat bahwa populasi menyusut sebanyak 153ribu jiwa saja.

Angka itu sangat menghawatirkan, dikarenakan reproduksi sangat menurun tajam setiap tahunnya. Jika itu terjadi setiap tahun nya terus terulang dan konsisten, maka pada 1.750 tahun yang akan datang, negri sakura akan punah.

Riset yang belum lama ini di laksanakan oleh Japan Family Planning Association mengungkapkan, bahwa 49,4% responden yang berumur 18-49 tahun tidak pernah menjalankan interaksi seksual selama satu bulan belakangan ini.

Angka ini bertambahdari hasil penelitian yang di lakukan 2 tahun yg lalu. hampir dari 11%.

kependudukan japan akan punah


Wanita & Pria jepang tak berharap interaksi intim yang lebih jauh, Mereka mendedikasikan hidup mereka terhadap pekerjaan mereka. Point ini pula yang menunjukan bahwa tak seimbang nya sisi produksifitas negara tirai bambu tersebut.

0 comments:

Post a Comment