Thursday, October 27, 2016

Nasehat Achmad Zaky, Sang Pendiri Bukalapak



Newspaper - Siapa yang menyangka, bila awal mulanya Achmad Zaky (30), pendiri serta CEO website jual beli Bukalapak. com, pernah buka usaha mi ayam.
Waktu itu dia masihlah mahasiswa. Muda serta kurang pengalaman bikin usaha kuliner ini mati demikian saja.
Menurut Zaky, sapaannya, kegagalan itu sedikit memberi kepedihan baginya. Tetapi bukanlah wiraswastawan sejati namanya bila menyerah lantaran kegagalan. Bukannya mundur, Zaki jadi semakin giat.
Ia memanglah tak memikirkan muluk-muluk saat bikin website Bukalapak. com. Ia bahkan juga tak pernah memikirkan situs yang dikreasikannya ini berkembang cepat serta jadi besar.
Sesudah warung mi ayam yang didirikannya tidak sukses, Zaky sadar usaha tanpa ada passion memanglah susah untuk digerakkan. Ia sadar, ia tidak berhasil lantaran tidak kuasai bagian kuliner sekalipun.
Nah, Lantaran pria lulusan ITB ini suka dengan pembuatan serta pengembangan situs.
Ia juga pilih berjuang dalam bagian yang diyakininya. “Bagi saya melakukan bisnis mesti diawali dengan ketertarikan serta keunggulan yang kita punyai, agar tidak rugi, ” katanya.
Zaky mengakui untuk buka Bukalapak.com, ia tak perlu duit yang banyak. Terlebih pada saat itu, usaha sama tak sejumlah saat ini.
“Bagi beberapa orang, bermain sepak bola adalah aktivitas yang begitu melelahkan. Tetapi untuk mereka yang suka sepak bola kelelahan tak jadi masalah. Tersebut passion! ” tegas Zaky.
Hal ini dapat sebagai prinsipnya saat mesti jatuh bangun dalam mengawali Bukalapak. com. Baginya usaha seperti berolahraga, walaupun buat lelah, yang namanya telah suka, ya tentu senantiasa dicinta.

Bicara masalah jatuh bangun awal pendirian Bukalapak. com, Zaky juga miliki pengalaman.
Untuk membangun Bukalapak. com memanglah tak perlu banyak duit, tetapi untuk menjaga Bukalapak. com tetaplah hidup dimuka pendirian, itu yang susah.
Keperluan dana untuk membiayai maintenance perusahaan serta menggaji karyawan banyak.
Belum lagi, mesti berulang-kali tidak diterima serta dikomplain oleh customer. Namun, kata Zaky, itu tidaklah argumen untuk mundur.
Awalannya, Zaky terpikir untuk meniti Bukalapak.com sesudah cukup memiliki pengalaman dalam bangun system IT di sebagian perusahaan.
Ia lalu berinisiatif untuk bikin satu website berbelanja on-line untuk mempermudah orang-orang lakukan sistem jual beli.
Awalannya, Zaky mengajak beberapa pedagang di mal untuk berhimpun dengan Bukalapak. com. Tetapi kenyataannya, tanggapan pedagang di mal tak demikian besar.
Untuk Zaky, penolakan sana-sini yaitu hal umum dalam mengawali usaha. Ia lalu mencari jalan lain. Ia tawarkan kerja sama juga dengan beberapa pedagang kecil yang mulai mengeluhkan beberapa barang mereka yg tidak laris.
Bak gayung bersambut, kerja sama juga dengan beberapa pelaku usaha kecil itu segera klop.
Satu tahun mulai sejak peluncurannya di th. 2011, Bukalapak. com berhasil mengajak sekitaran 10. 000 pedagang kecil itu.

Disambut beberapa ribu client dari pedagang kecil, rupanya Zaky juga menarik perhatian beberapa investor.
Bukan sekedar investor dalam negeri, usaha Zaky juga disukai inverstor luar negeri. Terutama investor yang di negaranya e-commerce berkembang begitu cepat. Salah nya ialah investor Jepang.
Lima th. lebih berdiri, saat ini Zaky memimpin sekitaran 500 karyawan. Walau sebenarnya awalannya, ia cuma mempunyai dua orang karyawan.
Itupun pada akhirnya pilih keluar, sebab perusahaan itu masihlah kecil. Sesudah nama Bukalapak. com di kenal, barulah beberapa orang melamar ke situ.
Temukan sumber daya manusia (SDM) yang pas untuk Bukalapak. com, kata Zaky, tidaklah gampang.
“Beberapa kali saya mesti rugi lantaran tingkah laku jelek karyawan, satu diantaranya karyawan maling yang korupsi, ”ceritanya.
Ia sendiri juga sesungguhnya tak dapat mengharapkan banyak waktu itu, memanglah susah temukan karyawan yang kompeten untuk perusahaan yang masihlah mulai berdiri.
Dari pengalaman ini, Zaky belajar untuk menyeleksi calon karyawan dengan tambah baik. Ia bukannya segera menginginkan orang dengan kompetensi mumpuni untuk bekerja di perusahaannya.
Tetapi sekurang-kurangnya, kata Zaky, meskipun karyawan itu orangnya bebrapa umum saja, sekurang-kurangnya mereka memiliki ciri-ciri yang bagus serta baik.
Itu juga yang bikin Zaky mementingkan sikap jujur, positif, serta usaha keras untuk calon karyawan yang bakal diambil.

Karenanya juga, Zaky tidak segan memecat karyawan yg tidak beres. “Saya tidak ingin sangsi untuk memberhentikan karyawan yang jelek, yang kerjanya malas, serta tidak membuahkan apa-apa untuk perusahaan, ” tuturnya.
Pasalnya, menurut Zaky dalam usaha semuanya ada hitungannya. Bila perusahaan mesti keluarkan duit untuk suatu hal, jadi suatu hal itu mesti membuahkan sekurang-kurangnya sama nilainya dengan duit itu.
Sama seperti dengan karyawan, duit untuk membayar gaji karyawan, sebaiknya setara ukurannya dengan kemampuannya.

1 comment:

  1. BOLAVITA Agent 1 user ID untuk semua permainan

    Mari join bersama kami GRATIS kawan

    Info hub
    WA:0812 2222 995

    ReplyDelete