Tuesday, October 11, 2016

Bos dari Pihak Samsung Berbicara Soal Produk Galaxy Note 7 Mereka

Samsung Electronics Mobile Chief, Koh Dong-jin, yang sudah mengepalai divisi Samsung Mobile mulai sejak Desember 2014, kelihatannya begitu kecewa serta sakit hati berkaitan masalah meledaknya Galaxy Note 7. Karenanya, ia berjanji bakal menyelesaikan permasalahan ini. “Kami bakal temukan penyebabnya tentu (dari rusaknya Galaxy Note 7) untuk memulihkan keyakinan customer hingga mereka bisa memakai product Samsung tanpa ada permasalahan keamanan, ” tutur Koh seperti diambil dari laman Korea Herald.

Bos dari Pihak Samsung Berbicara Soal Produk Galaxy Note 7 Mereka

Tidak cuma itu, ia juga mohon maaf serta mengatakan terima kasih pada semua karyawan Samsung atas support mereka dalam hadapi bebrapa saat susah. 

Sebagian karyawan Samsung di ketahui sudah memberi sejumah support pada presiden Samsung serta perusahaan keseluruhannya lewat pesan on-line. Mereka juga berusaha untuk memberi kemampuan moril keduanya. 

Koh mengambil kemudi dari divisi mobile untuk menukar Shin Jong-kyun, yang sekarang ini mengawasi divisi tehnologi info serta komunikasi mobile. Koh sudah memegang peran utama dalam lakukan dobrakan beberapa inovasi besar, seperti smartphone memiliki ukuran besar yakni seri Note, stylus, serta jalan keluar pembayaran mobile Samsung Pay. 

Ketentuan Samsung hentikan produksi, penjualan, serta pergantian Galaxy Note 7 menimbulkan bermacam reaksi. Satu diantaranya nampak pertanyaan, apa permasalahan sesungguhnya yang dipunyai oleh flagship phablet Samsung itu? 

Saat beberapa Galaxy Note 7 meledak pada Agustus 2016, Samsung segera melakukan tindakan. Perusahaan memohon beberapa ratus karyawan supaya dengan cepat dapat mendiagnosa permasalahan yang ada. 

Tetapi waktu itu, tak ada satu juga hp yang meledak. Hingga pada akhirnya beberapa engineer Samsung dengan tenggat saat yang sedikit, menyimpulkan ada permasalahan pada baterai yang di produksi oleh satu diantara penyuplai perusahaan. 

Bos dari Pihak Samsung Berbicara Soal Produk Galaxy Note 7 Mereka

Samsung yang menginformasikan recall (penarikan) Galaxy Note 7 pada September, mengambil keputusan meneruskan pengiriman smartphone itu dengan baterai dari penyuplai tidak sama. 

Menurut dokumen Korean Agency for Technology and Standards, sesudah insiden Galaxy Note 7 pada Agustus 2017, Samsung awal mulanya menyimpulkan kalau ada permasalahan pada baterai yang dipasok oleh anak usahanya, Samsung SDI. 

Lalu pada 2 September 2016, Samsung menarik 2, 5 juta unit Note 7 dengan baterai SDI. 

Samsung juga meneruskan pengapalan Note 7 dengan baterai ATL, yang sayangnya malah kembali mejadi bumerang. 

Laporan baru mengatakan kalau beberapa unit pengganti alami permasalahan sama. Menurut sumber, beberapa engineer kembali coba memecahkan permasalahan. Tetapi hingga minggu ini, piranti yang duji tak ada yang meledak. 

“Terlalu cepat untuk mengambil keputusan permasalahan ada pada baterai. Saya fikir tak ada yang salah dengan baterai atau mungkin saja itu bukanlah permasalahan intinya, ” kata bekas Direktur Center for Advanced Batteries at the Korea Electronics Technology Institute, Park Chul-wan, yang meninjau dokumen dari regulator itu, seperti ditulis The New York Times. 

Belum lagi, beberapa ratus karyawan sebagai tester tak gampang untuk sama-sama berkomunikasi tentang permasalahan itu. Pasalnya, Samsung memohon karyawan yang ikut serta berkomunikasi dengan cara off line, berarti dilarang memakai e-mail serta media on-line yang lain. 

Park mengakui sudah bicara dengan beberapa engineer Samsung, namun nampaknya tak ada satu juga yang tahu apa yang sesungguhnya berlangsung atau mereplika permasalahan itu. 

Tiruan, tuturnya, dapat dengan cepat serta gampang dikerjakan bila masalahnya ada pada chip board serta design. “Masalah kelihatannya tambah lebih rumit. Galaxy Note 7 mempunyai semakin banyak feature serta rumit dibanding hp lain yang di produksi. Dalam persaingan dengan iPhone, Samsung kelihatannya lengkapi Galaxy Note 7 begitu banyak inovasi serta itu jadi tidak teratasi, ” terang Park. 

Sesudah 2 x menarik produknya, Samsung pada Selasa 11 Oktober 2016, menyampaikan bakal dengan cara permanen mengakhiri “kehidupan” Galaxy Note 7. 

Langkah Samsung itu dinilai sebagai ketentuan yg tidak umum dalam industri tehnologi, yang umumnya selalu berupaya coba melakukan perbaikan product daripada menariknya dari pasar. 

Ditambah lagi, product yang ditarik itu dinilai semestinya ada untuk berkompetisi dengan iPhone 7 garapan Apple. Seperti di ketahui, Apple yaitu rival paling utama Samsung di pasar smartphone. 

Menurut United States Consumer Product Safety Commission, Samsung sudah terima sekurang-kurangnya 92 laporan baterai Note 7 alami panas berlebihan di Amerika Serikat (AS), dengan 26 salah satunya insiden luka bakar serta 55 laporan rusaknya property. Komisi keamanan itu sekarang ini mengatasi masalah penarikan jilid dua Galaxy Note 7, serta fokusnya pada unit pengganti. 

“Keterlibatan kami dengan recall ke-2 tidaklah kondisi yang normal serta memberikan indikasi ada sistem kurang ideal yang semestinya melibatkan koordinasi awal dengan pemerintah, ” kata Chairman United States Consumer Product Safety Commission, Elliot F. Kaye. 

Penghentian penjualan Galaxy Note 7 dinilai tidak cuma merugikan Samsung dengan cara finansial yang ditaksir dapat meraih US$ 17 miliar, namun juga citra perusahaan. 

Mengutip editorial koran paling besar Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, tentang penarikan Galaxy Note 7, “Kalian tak dapat betul-betul mengkalkulasi hilangnya keyakinan customer dalam duit. “ 

Tetapi sekurang-kurangnya, menurut Chairman of Reputation Management Consultants, Eric Schiffer, yang menolong selebritas serta perusahaan mengatasi krisis merk, ketentuan Samsung hentikan Galaxy Note 7, mungkin saja dapat menolong dalam periode panjang. “Mereka bikin ketentuan yang begitu pandai, pilihan berat yang membantu merk mereka, serta menghindar kehilangan apa yang telah mereka bangun sepanjang lima th. paling akhir, ” papar Schiffer.

0 comments:

Post a Comment